CN, JAKARTA - Arsitek dituntut menghasilkan karya terbaiknya dalam merancang bangunan untuk berbagai kebutuhan informasi dan data melalui fasilitas perpustakaan. Kehadiran gedung Perpustakan yang lengkap dan cenderung modern, membantu meningkatkan status pendidikan dan kesejahteraan sosial masyarakat, sehingga kehadirannya dalam suatu komunitas sangat penting.
Merancang perpustakaan modern selain perlu memiliki keunikan arsitekturnya, juga perlu menyiapkan fasilitas bagi inovasi kegiatannya, agar perpustakaan adaptif dalam melayani masyarakat dan makin disukai komunitas penggunanya. Oleh karenanya sayembara arsitektur gedung Perpustakaan, menjadi cara terbaik untuk mendapatkan karya arsitektur perpustakaan yang dapat membanggakan perancangnya dan masyarakat di sekitarnya.
Sebuah karya arsitektur yang merubah penampilan di seputar Monumen Nasional ibukota Jakarta, adalah Grha Perpustakaan Nasional yang dirancang berkolaborasi dengan bangunan Indisch peninggalan kolonial Belanda. Hasil karya pemenang sayembara ini disampaikan Arsitek Bagus Diwangkoro IAI dari PT Garis Rancang Bangun, yang mengakomodasikan sebuah perpustakaan modern dan terlengkap di Indonesia. Pengalaman dalam menyiapkan rancangan gedung 24 lantai didukung teknologi perpustakaan terbaru, membuat gedung ini ramai dikunjungi tamu setiap harinya. Perpustakaan kampus yang dirancang menarik dan unik disampaikan oleh Arsitek Budiman Hendropurnomo IAI, FRAIA, dari PT Denton Corker Marshall (DCM) Jakarta.
Karya arsitektur ini merupakan pemenang sayembara gedung Perpustakaan Kampus Universitas Indonesia beberapa waktu silam. Keunikan desainnya sebagai arsitektur Graha Perpustakaan Kampus, yang terletak di dalam kawasan hutan lindung dan di tepi danau. Keindahan dan kenyamanannya menjadi daya tarik yang berhasil mengajak mahasiswa serta dosennya untuk beraktivitas dan melakukan belajar rutin disana.
Kehadiran Perpustakaan dalam sosok modern yang berhasil menghidupkan kegiatan belajar mengajar di Kampus, dan menginisiasi kegiatan inovatif ini perlu diketahui masyarakat luas. Maka Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bersama Majalah Asrinesia dan Kenari Djaja, bersepakat mempublikaskan kedua karya hasil sayembara tersebut melalui Seminar virtual berjudul MERANCANG GRHA PERPUSTAKAAN yang berlangsung pada Kamis (14/9/2023).
Seminar virtual tersebut diikuti lebih dari 700 peserta dari profesional Arsitek dan Desainer Interior, kalangan akademisi serta masyarakat pemerhati perpustakaan dari seluruh Indonesia. dan dihadiri Perwakilan dari Perpustakaan Nasional RI, Dr Joko Santoso, Co Founder dan CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B Sjarifudin, Direktur PT Kenari Djaja Prima, Hendry Sjarifudin, Pemimpin redaksi majalah ASRINESIA, Sri Murdiningsih dan Koordinator penyelenggara seminar Bambang Sutrisno, IAI. peserta dari profesional Arsitek dan Desainer Interior, kalangan akademisi serta masyarakat pemerhati perpustakaan dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Koordinator penyelenggara seminar Bambang Sutrisno, IAI mengatakan penyelenggaraan Seminar virtual berjudul MERANCANG GRHA PERPUSTAKAAN bertepatan dengan bulan Arsitektur di Indonesia. Kenari Djaja Prima bersama majalah ASRINESIA tetap mendukung upaya memperkenalkan profesi arsitek serta karyanya yang kali ini didukung oleh Perpustakan Nasional RI. "Melalui seminar ini kita akan mengetahui peran arsitek dalam merancang ruang aktivitas masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui perpustakaan yang modern," ucap Bambang.
Sementara itu, Perwakilan Perpustakaan Nasional RI Dr. Joko Santoso mengapresiasi diselenggarakannya Seminar virtual berjudul MERANCANG GRHA PERPUSTAKAAN. "Di bulan September ini merupakan bulan yang sangat membawa kesan bagi kalangan arsitek dan juga pustakawan serta masyarakat karena di bulan September adalah bulan kunjung perpustakaan," ungkapnya. (*)
Kenari Djaja Prima Gelar Seminar Virtual Merancang GRHA Perpustakaan
Kamis, 14 September 2023 , 17:51:00 WIB
foto : istimewa Seminar Virtual Kenari Djaja Prima