Widya Siregar Luncurkan Album Nostalgia Lagu Klasik Bergenre Pop Classic Romantic

man-headphones

Widya Siregar bersama sang adik musisi band Jazz papan atas Krishna Siregar. (Foto: Isk)

CN, JAKARTA - Widya Siregar merupakan sosok baru dalam blantika musik Indonesia. Namun passion dan ketertarikan akan seni musik mampu mengantarkannya menelurkan karya bermusik dengan tatanan apik musik bergenre pop classic romantic.

Meluncurkan album bertajuk "Widya Siregar & Friends", album ini menghadirkan nuansa berbeda dengan mengusung genre Pop Progresif Classic Romantik dalam menyanyikan kembali 8 (delapan) lagu klasik seperti Il Mondo, La Vie En Rose, Love Me Tender, hingga lagu Tout Les Visage de Lamour.

Peraih Gelar doktor di bidang ilmu hukum ini, bahkan terjun langsung menjadi Executive Producer pada album ini untuk langsung menuangkan kreativitas bermusiknya.

Album "Widya Siregar & Friends" turut dibantu sejumlah musisi jazz berpengaruh seperti Damez Nababan yang merupakan pemain saxophone muda nasional hingga Kadek Rihardika, gitaris asal Bali yang kerap menggawangi penampilan musisi kawakan Nasional seperti Tompi, Titi DJ, Andien, Dan lainnya.

Album ini juga turut diproduseri oleh Krishna Siregar yang tak lain merupakan musisi band jazz Fussion Stuff, yang juga kerap berkolaborasi dengan penyanyi Tompi, Glen Fredly, Via Valen dan Didi Kempot.

Dalam album ini, Widya Siregar juga menghadirkan kolaborasi olah vokal dengan Michael Pentury pada lagu IL Mondo dan Nobel Anakkota pada lagu When You Tell Me That You Love Me.

Didistribusikan oleh Demajors Records, album ini tentunya dapat menjadi pilihan tersendiri bagi penikmat musik klasik pop, jazz dan Latin di Indonesia.

Ditengah berbagai karya musisi Nasional saat ini, hadirnya album "Widya Siregar & Friends" tentunya dapat mengobati kerinduan penikmat musik klasik di Indonesia atas lagu lagu klasik yang dinyanyikan kembali dengan sentuhan genre pop classic romantic yang lebih modern dengan pembawaan olah olah vokal yang tertata apik di album ini.

Selain menuangkan passion bermusik, hadirnya album ini juga memiliki arti tersendiri  bagi Widya Siregar sebagai pemerhati budaya  khususnya dalam memperkenalkan lagu lagu klasik Eropa ke pendengar musik Indonesia.

Hadirnya lagu-lagu klasik seperti Il Mondo, La Vie En Rose, hingga Tout Les Visage de Lamour diharapkan dapat semakin meningkatkan pengetahuan masyarakat atas ragam musik klasik dari belahan benua Eropa.

Kiprah Widya Siregar sebagai pemerhati budaya tidak hanya dihadirkan melalui karya bermusik melainkan juga melalui komitmen kepedulian sosial, seperti yang dilakukan ketika terjadi gempa palu lalu dimana Widya Siregar turut menggelar konser amal yang bantuannya langsung dikirimkan ke masyarakat Palu yang membutuhkan. (*)
 

Terpopuler

To Top