Astrabi Gelar Festival Lomba Pencak Silat Secara Virtual Di Padepokan Pencak Silat TMII

man-headphones

Foto: (ist)

CN, JAKARTA - Melestarikan Seni dan Budaya Betawi Astrabi yang di ketuai oleh Anwar Al Bathawi kembali adakan Festival lomba pencak silat Betawi secara virtual dengan tema "Maen Pukulan Betawi" di selenggarakan di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (13/9).

Anwar Al-Bathawi menyampaikan kepada awak media lomba virtual ini bukan sekali ini diselenggarakan. Masa pandemi sekarang ini dan kenapa memilih tema "Maen Pukulan Betawi", pencak silat di Betawi kebanyakan orang lebih mengenal pukulan Betawi dengan Bahasa yang  digunakan itu sangat jumawa terdengar.

"Memang tidak seperti Bahasa normatif karena orang Betawi sangat terbuka dari sisi bahasa dan orang Betawi  menggunakan ungkapan yang  mudah di mengerti orang. Kita ini bukan hanya melestarikan Seni dan Budaya saja tapi kita juga  mengembangkan Seni dan Budaya  Betawi," papar Anwar.

Ia menjelaskan, jadi maksud dari "Maen Pukulan Betawi" adalah trik pencak silat Betawi yang maksudnya adalah para jawara tempo dulu itu mempelajari dan mengaplikasikan pencak silat itu bukan untuk jago-jagoan atau untuk mencelakai orang lain tapi sebagai pengamanan diri di saat kita di serang oleh orang yang ingin mencelakai kita atau membantu orang lain yang dicelakai orang.

"Jadi ada istilah orang Betawi "lu jual gue beli" yang artinya ia akan melawan kalau diri nya memang sudah di posisi tidak aman, itu pun dengan gerakan kuda-kuda dengan posisi kaki merenggang artinya kita tidak akan menyeleksi orang tapi lebih ke pengaman diri," ungkapnya.

Lebih lanjut Anwar Al-Bathawi mengatakan ada 70 sanggar pencak silat yang ikut di lomba virtual ini dan kali ini atas nama Astrabi berharap kedepan bukan hanya Dinas Budaya dan pariwisata saja yang ikut berapresiasi di kegiatan ini  tapi adanya peran dinas pendidikan, karena kami berharap pada Gubernur DKI Jakarta  agar  pencak silat ini di jadikan muatan lokal di Sekolah-sekolah negri dan swasta agar  menjadi peluang yang nantinya akan  meningkatkan kesejahteraan para pelaku seni.

"Kami ini ada dan kami berbuat, kami bukan benalu tapi kami jadi pecetus icon seni dan kami selaku pelaku seni kami hanya butuh regulasi kalau keberadaan kami di akui dan keberadaan kami bermanfaat dalam hal melestarikan dan mengembangkan Budaya Betawi khususnya Pencak Silat," katanya.

Sementara itu Iwan Hery wardhana selaku Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menambahkan, ini suatu event yang  positif di saat pandemi, ini juga aktifitas berolah raga agar tetap sehat dengan  adanya event olahraga seperti ini justru  menjaga daya tahan dan metabolisme tubuh agar selalu sehat ,ya walaupun perlombaan di adakan secara virtual tapi para peserta lomba melakukan gerakan-gerakan silat dengan sungguh-sungguh.

"Selain melestarikan budaya bangsa pencak silat merupakan seni olah tubuh dan gerak, semoga kedepannya lebih banyak lagi peserta yang ikut ambil bagian dalam lomba ini," tutupnya. (*)

Terpopuler

To Top