CN, Jakarta - PolMark Research Center (PRC) telah melakukan Survey Nasional terbaru pada tanggal 13-25 Nopember 2017, survey ini mencoba memotret preferensi calon pemilih menjelang pemilu 2019.
"Pengambilan data primer survey ini dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah responden 2600 orang, menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan margin of error ± 1,9% pada taraf kepercayaan 95%," kata Founder dan CEO Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah pada acara diskusi publik dengan tema: Jokowi dan Masa Depan Kita di Jakarta, Senin (18/12/2017).
Eep menjelaskan dalam pelaksanaan Surnas tersebut PolMark Research Center (PRC) dapat menyimpulkan :
1. Secara umum masyarakat Indonesia mengetahui bahwa pada tahun 2019 akan dilaksanakan Pemilu Legislatif (50,5%) dan Pemilu Presiden 2019 (60,1%) namun dari prosentasi tersebut (86,9%) masyarakat Indonesia belum memiliki calon legislative.
2. Jika Pemilu Legislatif dilaksanakan hari ini, PDI Perjuangan memiliki elektibilitas tertinggi (24,2%), Golkar (8,2%) dan Gerindra (9,2%). Temuan Surnas ini menjelaskan bahwa kenaikan maupun penurunan elektibilitas parpol dari Pileg 2014 ke pemilihan saat ini tidak menunjukkan angka yang drastic sehingga dapat disimpulkan bahwa elektibilitas parpol saat ini cenderung stabil.
3. Popularitas dan kedisukaan para tokoh menjelang Pilpres 2019 menunjukkan bahwa Tokoh Joko Widodo, Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto mempunyai Popularitas yang tinggi diatas (90%) tingkat popularitas ini dianggap wajar karena keempat tokoh tersebut menjadi tokoh poros dalam dinamika politik Indonesia, sementara dalam aspek kedisukaan Joko Widodo memiliki prosentase tertinggi (85,2%)
4. Jika Pemilihan Presiden dilaksanakan hari ini (pada saat survey berlangsung) secara spontan menyebut Joko Widodo (41%) dan Prabowo Subianto (15,9%) sebagai calon presiden, beberapa nama lain juga bermunculan namun angkanya jauh dibawah Undecided Voters sebesar (35,8%)
5. Bagian penting dalam survey ini adanya temuan yang menunjukkan tingginya referensi pemilih menyatakan setuju jika Joko Widodo dipasangkan dengan Budi Gunawan (65%). Menunjukkan bahwa Masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan lebih dengan konfigurasi pasangan ini kedepan, dimana dalam temuan survey ini konfigurasi pasangan lainnya berada beberapa point dibawah pasangan konfigurasi pasangan Joko Widodo – Budi Gunawan antara lain : Joko Widodo – Muhaimin (64%), Joko Widodo – Chairul Tanjung (64,6%), Joko Widodo – AHY (63,5%), Joko Widodo – Gatot Nurmantyo (63,1%) ataupun Joko Widodo – Anies Rasyid Baswedan (62,9%). Di bandingkan dengan Prabowo – Gatot Nurmantyo (63,5%), Prabowo – Chairul Tanjung (58,0%) atau Prabowo – Zulkifli Hasan (57,1%)
6. Mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan kembali Presiden Joko Widodo untuk memimpin kedua kalinya (52,5%), Kinerja Joko Widodo dianggap terbukti dan dianggap peduli rakyat karena turun langsung kepada masyarakat.
7. Dalam konteks permasalahan bangsa Indonesia secara umum persoalan kemiskinan menjadi masalah utama bagi masyarakat Indonesia (29,5%), tingginya harga kebutuhan pokok (16,8%), masalah korupsi (16,3%).
8. Temuan survey selanjutnya mengenai kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Joko Widodo (75,8%) dan kepuasan atas Wakil Presiden Jusuf Kalla (69,1%) dimana Pembangunan Infrastruktur menjadi faktor dominan tingkat kepuasan tersebut.
9. Pertimbangan masyarakat Indonesia dalam memilih pasangan calon Presiden banyak dipengaruhi oleh keinginan masyarakat untuk memilih pasangan calon Presiden dengan kriteria ; tegas dan berwibawa dalam memimpin (22,8%), merakyat dan peduli pada masyarakat (21,4%), mempunyai visi kerakyatan (13,0%) dan beberapa kriteria lainnya.
Preferensi Calon Pemilih Menjelang Pemilu 2019
Senin, 18 Desember 2017 , 11:56:00 WIB