Pemerintah Pastikan Persiapan PON dan Peparnas Papua 2020

man-headphones

Foto: dok. Kemenko PMK RI

CN, JAKARTA -- Jelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) tahun 2020 di Papua, Oktober mendatang, berbagai persiapan makin dimatangkan.

Sejauh ini, pemerintah terus berkoordinasi guna memastikan seluruh persiapan rampung sesuai waktu yang ditentukan.

"Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah membangun 80 persen dari venue yang akan tersedia," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Perkembangan Persiapan PON dan Peparnas XVI Papua 2020 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis petang (5/3).

"Selain itu juga menyiapkan 12 bangunan dengan kapasitas 1.816 orang ditambah beberapa bangunan yang diusulkan Kemenko PMK yaitu dua lokasi dibangun di Jayapura," tambahnya.

Menko PMK mengusulkan agar ditambah lagi ada dua di Merauke dan satu lagi di Jayapura untuk menambah penampungan atau akomodasi para atlet dan official.

Hal-hal lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menyediakan peralatan pertandingan untuk 26 cabang olahraga (cabor) dengan target semua peralatan sudah sampai di tempat atau venue masing-masing paling lambat Bulan Juli. Sedangkan, 11 cabor yang menjadi tanggung jawab PB PON akan segera dilakukan lelang dalam pekan ini kurang lebih 10 hari.

Pemerintah pun akan berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan peralatan yang ada terutama peralatan pertandingan eks Asian Games sehingga dapat menghemat pengeluaran anggaran.

Untuk itu, Kemenpora dan PB PON akan mengecek dan memastikan peralatan tersebut layak guna untuk penyelenggaraan PON dan Peparnas.

"Untuk perizinan pemanfaatannya akan kita minta di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terutama dari beacukai, sehingga peralatan-peralatan itu bisa dimanfaatkan secara optimal dan bisa menghemat PON," tegas Menko PMK.

Lebih lanjut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan menyiapkan 600 bus untuk kebutuhan transpotasi dengan jumlah pengemudi 815 orang dengan mengutamakan pengemudi lokal dari masing-masing cluster serta melibatkan dukungan dari TNI/Polri.

Menurut estimasi dari masing-masing cluster yang sudah dijadwalkan akan tiba di lokasi minimum dua minggu sebelum pertandingan dimulai. Kendaraan dari Kemenhub akan dikirim ke masing-masing lokasi atau cluster paling lambat dua minggu sebelum waktu penyelenggaraan PON.

"Opening ceremony kita akan menggunakan EO yang menangani Asian Games dan Asian Paragames 2018. Tetapi untuk PON akan diminta lebih menonjolkan nuansa dan indetutas budaya Papua, termasuk melibatkan seniman dan tenaga-tenaga pekerja seni asal Papua," tutur Muhadjir.

Ia menyebutkan, penyediaan konsumsi nantinya akan lebih menonjolkan kearifan lokal atau ciri khas berbagai macam kuliner yang ada di Papua namun tetap menggunakan standar penyelenggaraan sebagaimana penyelenggaraan Asian Games 2018.

Namun yan pasti, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah berkoordinasi dengan tim kesehatan Papua. Utamanya menyangkut tiga hal yaitu tenaga kesehatan, komsumsi untuk atlet, serta pengawasan doping.

"Untuk masalah keamanan, unsur dari TNI/Polri yang akan memastikan dan mereka sudah menyiapkan personel untuk pengamanan penyelenggaraan sampai berakhir PON 2020," tandas Menko PMK.

Sementara berbagai persiapan yang sudah dan akan dilakukan oleh pemerintah merupakan hasil kesepakatan bersama. Diantaranya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk yang hadir dalam rapat tingkat menteri tersebut yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menpora, Ketua Umum KONI, Kepala LPKP, Ketua Harian PB PON, para pimpinan daerah di Papua, serta perwakilan kementerian/lembaga terkait lainnya. (*)

 

Terpopuler

To Top